31 Juli 2013

HIKMAH DALAM KISAH

HIKMAH DALAM KISAH

LUKMAN ALHAKIM DAN PUTRANYA


Putra Luqman bertanya, "Wahai ayah, perangai apa yang terbaik bagi manusia ?
Luqman menjawab, "Agama"
Anaknya bertanya lagi, "Kalau dua ?"
Jawab Luqman, "Agama dan harta"
"Kalau Tiga ?" Tanya anaknya lagi.
"Agama, harta, dan malu".
"Kalau empat ?" Tanya anaknya kembali.
Luqman menjawab, "Agama, harta, malu dan akhlak yang mulia".
"Kalau lima apa ayah ?"
Luqman kembali menjawab, "Agama, harta, malu, akhlak yang mulia, dan dermawan".
Putera Luqman kembali bertanya, "Kalau enam ?"
Luqman lalu menjawab, "Wahai anakku, kalau di dalam diri seorang manusia
berhimpun yang lima itu saja, maka dia adalah orang yang bertaqwa, dan Allah
penolong hamba yang menjauhkan diri dari syetan".

Abdulaziz Salim Basyarahil,"Hikmah Dalam Humor, Kisah dan Pepatah", Jilid 3,
Gema Insani Press, Jakarta 1995.

ILMU PENGETAHUAN


Ali bin Abi Thalib Ra berkata, "Ilmu lebih baik dari harta,
karena Anda pasti akan sibuk menjaga harta itu, sedangkan
ilmu akan memelihara Anda".
Selanjutnya Ali Ra berkata, "Harta habis bila dinafkahkan,
sedangkan ilmu bila dinafkahkan justru akan berkembang.
Ilmu adalah kuasa, sedang harta dikuasai. Penumpuk harta
mati, meskipun dalam hidupnya, sedang ulama (ilmuwan) tetap
hidup sepanjang jaman, walaupun pada dzahirnya (fisik) mereka
sudah tiada, tetapi pengaruh mereka dalam hati tetap ada".

Abdulaziz Salim Basyarahil,"Hikmah Dalam Humor, Kisah dan Pepatah", Jilid 3,
Gema Insani Press, Jakarta 1995.

SELAMAT MENCARI


Ketika Haatim Alashom datang berkunjung kepada Imam Ahmad,
Imam bertanya, "Beritahukan kepadaku, bagaimana mencari selamat
dari manusia ?"
Haatim menjawab, "Dengan tiga hal :
Anda memberi harta kepada mereka, dan jangan mengambil harta mereka.
Berikanlah hak-hak mereka dan jangan menuntut hak Anda dari mereka.
Bersabarlah menghadapi gangguan mereka, dan jangan mengganggu mereka".

Abdulaziz Salim Basyarahil,"Hikmah Dalam Humor, Kisah dan Pepatah", Jilid 3,
Gema Insani Press, Jakarta 1995.

24 Juli 2013

KONSEP ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN


EKONOMI PEMBANGUNAN

Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang dapat membangun ekonominya dengan lebih cepat lagi.

PEMBANGUNAN EKONOMI

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan ekonomi dan taraf hidup masyarakatnya atau suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk meningkat dalam jangka panjang.
Analisis Ekonomi Pembangunan = Permasalahan Negara Sedang Berkembang

PERHATIAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI

Sebelum PD II para ilmuwan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi, karena faktor-faktor sbb :
1.      Masih banyak negara sebagai negara jajahan
2.  Kurang adanya usaha dari tokoh masyarakat  untuk membahas pembangunan ekonomi.  Lebih mementingkan usaha untuk meraih  kemerdekaan dari penjajah.
3.      Para pakar ekonomi lebih banyak menganalisis  kegagalan ekonomi dan tingginya tingkat  pengangguran (depresi berat)

Pasca PD II (Th. 1942), banyak negara memperoleh kemerdekaan (al : India, Pakistan, Phillipina, Korea & Indonesia), perhatian terhadap pembangunan ekonomi mulai berkembang disebabkan oleh :
1.      Negara jajahan yang memperoleh kemerdekaan
2.   Berkembangnya cita-cita negara yang baru  merdeka  untuk  mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi.
3.  Adanya keinginan dari negara maju untuk  membantu negara berkembang dalam mempercepat pembangunan ekonomi.

PENGGOLONGAN NEGARA-NEGARA DUNIA

I.       Berdasarkan tingkat kesejahteraan masyarakat :

a.       Negara Dunia Ke-I (First World)
      (Negara Maju / Developed Country)

·         Eropa Barat (Inggris, Perancis, Belanda, Portugis, Jerman Barat)
·         Amerika Utara (USA, Kanada)
·         Australia, New Zeland, Jepang, Korea, China
   
b.      Negara Dunia Ke-II (Second World)
            (Negara Maju / Developed Country)

·         Eropa Timur (Rusia, Polandia, Jerman Timur,  Cekoslowakia)

c.       Negara Dunia Ke-III (Third World)
            (Negara Sedang Berkembang / Negara Selatan)

·         Sebagian besar Asia (kecuali Jepang, Korea  dan China),
·         Negara-negara Afrika
·         Negara-negara Amerika Latin (Amerika Tengah  dan Selatan).

II.    Berdasarkan pada Tingkat Pendapatan Perkapita :

a.       Negara Maju (Developed Country) > U$ 2.000
b.      Negara Semi Maju (Semi Developing Country) > U$ 400
c.       Negara Miskin (Under Developing Country)  < U$ 400
Sumber : World Bank, 1999.

Tujuan Analisis Ekonomi Pembangunan :

a.       Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan  ketiadaan pembangunan.
b.      Menelaah faktor-faktor yang menimbulkan  keterlambatan pembangunan.
c.       Mengemukakan cara-cara pendekatan yang  dapat ditempuh untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapi sehingga mempercepat jalannya pembangunan.

Bidang-bidang penting yang dianalisis dalam Ekonomi Pembangunan :

1.      Masalah pembentukan modal (investasi)
2.      Masalah perdagangan luar negeri  (Ekspor & Impor)
3.      Masalah pengerahan tabungan (Saving)
4.      Masalah bantuan luar negeri
5.      Masalah dalam sektor pertanian atau industri
6.      Masalah pendidikan dan peranannya dalam  menciptakan pembangunan


PEMBANGUNAN EKONOMI & PERTUMBUHAN EKONOMI

PEMBANGUNAN EKONOMI :

1.      PENINGKATAN PENDAPATAN PERKAPITA  MASYARAKAT  PERTAMBAHAN GDP > TINGKAT  PERTAMBAHAN PENDUDUK
2.      PENINGKATAN GDP DIBARENGI DENGAN  PEROMBAKAN STRUKTUR EKONOMI  TRADISIONAL KE MODERNISASI
3.      PEMBANGUNAN EKONOMI UNTUK  MENYATAKAN PERKEMBANGAN EKONOMI  PADA NYSB.

PERTUMBUHAN EKONOMI :

1.      KENAIKAN GDP TANPA MEMANDANG TINGKAT  PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN PERUBAHAN  STRUKTUR ORGANISASI EKONOMI.
2.   PERTUMBUHAN  EKONOMI UNTUK  MENYATAKAN   PERKEMBANGAN  EKONOMI NEGARA MAJU.

 SEBAB-SEBAB PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI :

1.      KEINGINAN NEGARA UNTUK MENGEJAR  KETINGGALAN
2.      PERTUMBUHAN PENDUDUK
3.      ADANYA KEHARUSAN NEGARA MAJU UNTUK  MEMBANTU NYSB
4.      ADANYA PERIKEMANUSIAAN THD NYSB
 
METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1.      METODE PRODUKSI (Production Methode)
2.      METODE PENDAPATAN (Income Methode)
3.      METODE PENGELUARAN (Expenditure Methode)

11 SEKTOR PRODUKTIF PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL :

1.      PERTANIAN
2.      INDUSTRI PENGOLAHAN
3.      PERTAMBANGAN DAN GALIAN
4.      LISTRIK
5.      AIR DAN GAS
6.      BANGUNAN
7.      PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
8.      PERDAGANGAN
9.      BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
10.  SEWA RUMAH
11.  PERTAHANAN
12.  JASA LAINNYA

CARA PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

1. PENDAPATAN NASIONAL HARGA BERLAKU
    (NOMINAL) (CURRENT PRICE)

2. PENDAPATAN NASIONAL HARGA TETAP (RIIL)
    (CONSTANT PRICE)

PENDAPATAN PERKAPITA PERTAHUN PERLU DIKETAHUI UNTUK :

1.      MEMBANDINGKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DARI MASA KE MASA

2.      MEMBANDINGKAN LAJU PERKEMBANGAN
EKONOMI ANTAR BERBAGAI NEGARA

3.      MELIHAT BERHASIL TIDAKNYA PEMBANGUNAN
EKONOMI SUATU NEGARA.

TINGKAT PENDAPATAN PERKAPITA TIDAK SEPENUHNYA MENCERMINKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN TINGKAT PEMBANGUNAN SUATU NEGARA, KARENA :

1.      KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER  DARI KETIDAKSEMPURNAAN DALAM  MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL DAN  PENDAPATAN PERKAPITA.
2.      KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER  DARI KENYATAAN BAHWA TINGKAT  KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BUKAN SAJA  DITENTUKAN OLEH TINGKAT PENDAPATAN  MEREKA TETAPI JUGA OLEH ADANYA  FAKTOR-FAKTOR LAIN.

KELEMAHAN 1

1.      Kelemahan metodologis & statistis dalam  menghitung pendapatan perkapita dgn nilai mata  uang sendiri maupun mata uang asing
2.      Terjadi penafsiran yang salah / terlalu rendah  thd negara miskin karena jenis-jenis kegiatan di  negara miskin terdiri dari unit-unit kecil dan  tersebar di berbagai pelosok shg tidak dimasukkan  dalam variabel perhitungan pendapatan nasional
3.      Nilai tukar resmi mata uang suatu negara dengan  valuta asing tidak mencerminkan perbandingan  harga kedua negara, walaupun dalam teori  dikatakan nilai tukar ini menyatakan harga

FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MENENTUKAN PENDAPATAN DARI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SUATU NEGARA :

1.      FAKTOR EKONOMI :
·         STRUKTUR UMUR PENDUDUK
·         DISTRIBUSI PENDAPATAN TIDAK MERATA,  SEBAGIAN TIDAK MENIKMATI HASIL   PEMBANGUNAN.
·         CORAK PENGELUARAN MASYARAKAT   BERBEDA
·         MASA LAPANG / WAKTU SENGGANG TINGGI
·     PEMBANGUNAN     EKONOMI     TIDAK    HANYA    UNTUK    MENINGKATKAN PENDAPATAN   MASYARAKAT TETAPI JUGA HARUS   MENGURANGI JUMLAH PENGANGGURAN.

2.      FAKTOR NON EKONOMI :

·         PENGARUH ADAT ISTIADAT
·         KEADAAN IKLIM DAN ALAM SEKITAR
·         KETIDAKBEBASAN   BERTINDAK    DAN     MENGELUARKAN   PENDAPAT   DAN  BERTINDAK

 
INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER & NON MONETER

INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER

1.      Pendapatan Perkapita
2.      Indikator Kesejahteraan Ekonomi Bersih  (Net Economic Welfare)  Diperkenalkan William Nordhaus dan James Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP  untuk memperoleh indikator ekonomi yg lebih  baik, dgn dua cara :
a.       Koreksi Positip : Memperhatikan waktu  senggang (leisure time) dan perekonomian  sektor informal.
b.      Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan oleh  kegiatan pembangunan

INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER

1.      Indikator Sosial
Oleh Backerman, dibedakan menjadi 3 kelompok :
  1. Usaha membandingkan tingkat kesejahteraan  masy. di dua negara dengan memperbaiki cara   perhitungan pendapatan nasional, dipelopori oleh  Collin Clark dan Golbert dan Kravis.
  2. Penyesuaian pendapatan masy. dibandingkan  dengan mempertimbangkan tingkat harga  berbagai negara.
  3. Usaha untuk membandingkan tingkat  kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan  data yg tdk bersifat moneter (non monetary  indicators). Indikator non moneter yg  disederhanakan (modified non-monetary  indicators).
Indeks Kualitas Hidup dan  Pembangunan Manusia (IPM)

Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup (IKH) yaitu gabungan tiga faktor :

1.      Tingkat Harapan Hidup
2.      Angka Kematian
3.      Tingkat Melek Huruf.

Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Human Development Index = HDI) :

1.      Tingkat harapan hidup
2.      Tingkat melek huruf masyarakat dan
3.      Tingkat pendapatan riil perkapita masyarakat berdasarkan daya beli masing-masing negara.

Besarnya indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indeks pembangunan manusianya tinggi, demikian sebaliknya.

Indikator Campuran

BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan : tingkat pendidikan, tingkat melek huruf & tingkat partisipasi pendidikan.

1.      Kesehatan
Rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan
2.      Perumahan
Sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah
3.      Angkatan Kerja
Partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber  penghasilan utama, status pekerjaan
4.      Keluarga Berencana dan Fertilisasi
Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran tenaga  kesehatan pada kelahiran, penggunaan alat  kontrasepsi
5.      Ekonomi
Tingkat konsumsi perkapita
6.      Kriminalitas
Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan  pertahun, jumlah perkosaan pertahun.
7.      Perjalanan wisata
Frekuensi perjalanan wisata pertahun
8.      Akses di media massa
Jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi