EKONOMI PEMBANGUNAN
Suatu cabang ilmu ekonomi yang menganalisis masalah-masalah yang dihadapi
oleh negara-negara sedang berkembang dan mendapatkan cara-cara untuk mengatasi
masalah-masalah tersebut supaya negara-negara berkembang dapat membangun
ekonominya dengan lebih cepat lagi.
PEMBANGUNAN EKONOMI
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan ekonomi dan taraf
hidup masyarakatnya atau suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita
penduduk meningkat dalam jangka panjang.
Analisis Ekonomi
Pembangunan = Permasalahan Negara Sedang Berkembang
PERHATIAN TERHADAP PEMBANGUNAN EKONOMI
Sebelum PD II para ilmuwan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi, karena
faktor-faktor sbb :
1. Masih banyak negara sebagai negara jajahan
2. Kurang adanya usaha dari tokoh
masyarakat untuk membahas pembangunan ekonomi. Lebih mementingkan usaha untuk meraih kemerdekaan dari penjajah.
3. Para pakar ekonomi lebih banyak
menganalisis kegagalan ekonomi dan
tingginya tingkat pengangguran (depresi
berat)
Pasca PD II (Th. 1942), banyak negara memperoleh kemerdekaan (al : India,
Pakistan, Phillipina, Korea & Indonesia), perhatian terhadap pembangunan
ekonomi mulai berkembang disebabkan oleh :
1. Negara jajahan yang memperoleh kemerdekaan
2. Berkembangnya cita-cita negara yang baru
merdeka untuk mengejar ketertinggalannya di bidang ekonomi.
3. Adanya keinginan dari negara maju
untuk membantu negara berkembang dalam
mempercepat pembangunan ekonomi.
PENGGOLONGAN NEGARA-NEGARA DUNIA
I.
Berdasarkan
tingkat kesejahteraan masyarakat :
a.
Negara
Dunia Ke-I (First World)
(Negara
Maju / Developed Country)
·
Eropa
Barat (Inggris, Perancis, Belanda, Portugis, Jerman Barat)
·
Amerika
Utara (USA, Kanada)
·
Australia,
New Zeland, Jepang, Korea, China
b.
Negara
Dunia Ke-II (Second World)
(Negara
Maju / Developed Country)
·
Eropa
Timur (Rusia, Polandia, Jerman Timur,
Cekoslowakia)
c.
Negara
Dunia Ke-III (Third World)
(Negara
Sedang Berkembang / Negara Selatan)
·
Sebagian
besar Asia (kecuali Jepang, Korea dan
China),
·
Negara-negara
Afrika
·
Negara-negara
Amerika Latin (Amerika Tengah dan
Selatan).
II. Berdasarkan pada Tingkat Pendapatan Perkapita :
a.
Negara
Maju (Developed Country) > U$ 2.000
b.
Negara
Semi Maju (Semi Developing Country) > U$ 400
c.
Negara
Miskin (Under Developing Country) <
U$ 400
Sumber : World Bank, 1999.
Tujuan Analisis Ekonomi Pembangunan :
a. Menelaah faktor-faktor yang
menimbulkan ketiadaan pembangunan.
b. Menelaah faktor-faktor yang
menimbulkan keterlambatan pembangunan.
c. Mengemukakan cara-cara pendekatan
yang dapat ditempuh untuk mengatasi
masalah- masalah yang dihadapi sehingga mempercepat jalannya pembangunan.
Bidang-bidang penting yang dianalisis dalam
Ekonomi Pembangunan :
1. Masalah pembentukan modal (investasi)
2. Masalah perdagangan luar negeri (Ekspor & Impor)
3. Masalah pengerahan tabungan (Saving)
4. Masalah bantuan luar negeri
5. Masalah dalam sektor pertanian atau
industri
6. Masalah pendidikan dan peranannya
dalam menciptakan pembangunan
PEMBANGUNAN EKONOMI & PERTUMBUHAN EKONOMI
PEMBANGUNAN EKONOMI :
1.
PENINGKATAN
PENDAPATAN PERKAPITA MASYARAKAT PERTAMBAHAN GDP > TINGKAT PERTAMBAHAN PENDUDUK
2.
PENINGKATAN
GDP DIBARENGI DENGAN PEROMBAKAN STRUKTUR
EKONOMI TRADISIONAL KE MODERNISASI
3.
PEMBANGUNAN
EKONOMI UNTUK MENYATAKAN PERKEMBANGAN
EKONOMI PADA NYSB.
PERTUMBUHAN EKONOMI :
1. KENAIKAN GDP TANPA MEMANDANG TINGKAT PERTAMBAHAN PENDUDUK DAN PERUBAHAN STRUKTUR ORGANISASI EKONOMI.
2. PERTUMBUHAN EKONOMI UNTUK MENYATAKAN PERKEMBANGAN EKONOMI NEGARA MAJU.
SEBAB-SEBAB
PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI :
1.
KEINGINAN
NEGARA UNTUK MENGEJAR KETINGGALAN
2.
PERTUMBUHAN
PENDUDUK
3.
ADANYA
KEHARUSAN NEGARA MAJU UNTUK MEMBANTU
NYSB
4.
ADANYA
PERIKEMANUSIAAN THD NYSB
METODE PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1.
METODE
PRODUKSI (Production Methode)
2.
METODE
PENDAPATAN (Income Methode)
3.
METODE
PENGELUARAN (Expenditure Methode)
11 SEKTOR PRODUKTIF PERHITUNGAN PENDAPATAN
NASIONAL :
1.
PERTANIAN
2.
INDUSTRI
PENGOLAHAN
3.
PERTAMBANGAN
DAN GALIAN
4.
LISTRIK
5.
AIR
DAN GAS
6.
BANGUNAN
7.
PENGANGKUTAN
DAN KOMUNIKASI
8.
PERDAGANGAN
9.
BANK
DAN LEMBAGA KEUANGAN
10.
SEWA
RUMAH
11.
PERTAHANAN
12.
JASA
LAINNYA
CARA PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1. PENDAPATAN
NASIONAL HARGA BERLAKU
(NOMINAL) (CURRENT PRICE)
2. PENDAPATAN
NASIONAL HARGA TETAP (RIIL)
(CONSTANT PRICE)
PENDAPATAN PERKAPITA PERTAHUN PERLU DIKETAHUI
UNTUK :
1.
MEMBANDINGKAN
TINGKAT KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT DARI MASA KE MASA
2.
MEMBANDINGKAN
LAJU PERKEMBANGAN
EKONOMI ANTAR BERBAGAI NEGARA
3.
MELIHAT
BERHASIL TIDAKNYA PEMBANGUNAN
EKONOMI SUATU NEGARA.
TINGKAT PENDAPATAN PERKAPITA TIDAK SEPENUHNYA
MENCERMINKAN TINGKAT KESEJAHTERAAN DAN TINGKAT PEMBANGUNAN SUATU NEGARA, KARENA
:
1. KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI KETIDAKSEMPURNAAN DALAM MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL DAN PENDAPATAN PERKAPITA.
2. KELEMAHAN-KELEMAHAN YG BERSUMBER DARI KENYATAAN BAHWA TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT BUKAN SAJA DITENTUKAN OLEH TINGKAT PENDAPATAN MEREKA TETAPI JUGA OLEH ADANYA FAKTOR-FAKTOR LAIN.
KELEMAHAN 1
1. Kelemahan metodologis & statistis
dalam menghitung pendapatan perkapita
dgn nilai mata uang sendiri maupun mata
uang asing
2. Terjadi penafsiran yang salah / terlalu
rendah thd negara miskin karena jenis-jenis
kegiatan di negara miskin terdiri dari
unit-unit kecil dan tersebar di berbagai
pelosok shg tidak dimasukkan dalam
variabel perhitungan pendapatan nasional
3. Nilai tukar resmi mata uang suatu negara
dengan valuta asing tidak mencerminkan
perbandingan harga kedua negara,
walaupun dalam teori dikatakan nilai
tukar ini menyatakan harga
FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG
MENENTUKAN PENDAPATAN DARI TINGKAT KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SUATU NEGARA :
1. FAKTOR EKONOMI :
·
STRUKTUR
UMUR PENDUDUK
·
DISTRIBUSI
PENDAPATAN TIDAK MERATA, SEBAGIAN TIDAK
MENIKMATI HASIL PEMBANGUNAN.
·
CORAK
PENGELUARAN MASYARAKAT BERBEDA
·
MASA
LAPANG / WAKTU SENGGANG TINGGI
· PEMBANGUNAN
EKONOMI TIDAK HANYA UNTUK MENINGKATKAN
PENDAPATAN MASYARAKAT TETAPI JUGA
HARUS MENGURANGI JUMLAH PENGANGGURAN.
2.
FAKTOR
NON EKONOMI :
·
PENGARUH
ADAT ISTIADAT
·
KEADAAN
IKLIM DAN ALAM SEKITAR
·
KETIDAKBEBASAN
BERTINDAK DAN MENGELUARKAN PENDAPAT
DAN BERTINDAK
INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER & NON MONETER
INDIKATOR PEMBANGUNAN MONETER
1. Pendapatan Perkapita
2. Indikator Kesejahteraan Ekonomi
Bersih (Net Economic Welfare) Diperkenalkan William Nordhaus dan James
Tobin (1972), menyempurnakan nilai-nilai GNP
untuk memperoleh indikator ekonomi yg lebih baik, dgn dua cara :
a. Koreksi Positip : Memperhatikan waktu senggang (leisure time) dan perekonomian sektor informal.
b. Koreksi Negatif : Kerusakan lingkungan
oleh kegiatan pembangunan
INDIKATOR PEMBANGUNAN NON MONETER
1. Indikator Sosial
Oleh Backerman, dibedakan menjadi 3 kelompok :
- Usaha
membandingkan tingkat kesejahteraan
masy. di dua negara dengan memperbaiki cara perhitungan pendapatan nasional,
dipelopori oleh Collin Clark dan
Golbert dan Kravis.
- Penyesuaian
pendapatan masy. dibandingkan
dengan mempertimbangkan tingkat harga berbagai negara.
- Usaha
untuk membandingkan tingkat
kesejahteraan dari setiap negara berdasarkan data yg tdk bersifat moneter (non
monetary indicators). Indikator non
moneter yg disederhanakan (modified
non-monetary indicators).
Indeks Kualitas Hidup dan Pembangunan Manusia (IPM)
Morris D : Physical Quality of Life Index (PQLI) Indeks Kualitas Hidup
(IKH) yaitu gabungan tiga faktor :
1.
Tingkat
Harapan Hidup
2.
Angka
Kematian
3.
Tingkat
Melek Huruf.
Sejak thn 1990 UNDP mengembangkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) (Human
Development Index = HDI) :
1.
Tingkat
harapan hidup
2.
Tingkat
melek huruf masyarakat dan
3.
Tingkat
pendapatan riil perkapita masyarakat berdasarkan daya beli masing-masing
negara.
Besarnya indeks 0 s/d 1. Semakin mendekati 1 berarti indeks pembangunan
manusianya tinggi, demikian sebaliknya.
Indikator
Campuran
BPS : Indikator Kesejahteraan Rakyat Susenas Inti (Core Susenas) Pendidikan
: tingkat pendidikan, tingkat melek huruf & tingkat partisipasi pendidikan.
1. Kesehatan
Rata-rata hari sakit, fasilitas kesehatan
2. Perumahan
Sumber air bersih & listrik, sanitasi & mutu rumah
3. Angkatan Kerja
Partisipasi tenaga kerja, jml jam kerja, sumber penghasilan utama, status pekerjaan
4. Keluarga Berencana dan Fertilisasi
Penggunaan ASI, tingkat imunisasi, kehadiran
tenaga kesehatan pada kelahiran,
penggunaan alat kontrasepsi
5. Ekonomi
Tingkat konsumsi perkapita
6. Kriminalitas
Jumlah pencurian pertahun, jumlah pembunuhan pertahun, jumlah perkosaan pertahun.
7. Perjalanan wisata
Frekuensi perjalanan wisata pertahun
8. Akses di media massa
Jumlah surat kabar, jumlah radio dan jumlah televisi